Rabu, 02 April 2008

Ingin Hamil? Konsumsi Es Krim!!




Wanita yang berusaha untuk hamil dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya konsepsi dalam rahimnya dengan mengkonsumsi es krim atau segelas susu berlemak setiap hari. Sebuah penelitian di Harvard School of Public Health, Boston menunjukkan bahwa wanita yang ingin hamil sebaiknya menghindari produk susu yang rendah lemak, karena hal itu justru berkaitan dengan non-ovulasi.

Reuters Health juga menyatakan bahwa jika seseorang menghendaki kehamilan, maka ada baiknya untuk mengkonsumsi satu atau dua porsi makanan dari produk susu berlemak, namun tanpa meningkatkan asupan kalori total dan mempertahankan asupan lemak jenuh yang rendah.

Selama delapan tahun penelitian, penilaian dilakukan terhadap diet yang dilakukan oleh 18.555 wanita yang telah menikah, tidak memiliki riwayat infertilitas, dan sedang berusaha untuk hamil.
Selama masa penelitian tersebut, sebanyak 2.165 wanita menjalani pemeriksaan medis mengenai infertilitas dan 438 diantaranya diketahui mengalami infertilitas karena kurangnya ovulasi atau an-ovulasi.

Para peneliti menemukan bahwa wanita yang mengkonsumsi dua porsi atau lebih makanan dari produk susu rendah lemak per hari, seperti susu skim dan yogurt, terbukti dapat meningkatkan risiko infertilitas yang terkait dengan ovulasi sekitar 85% dibandingkan wanita yang mengonsumsi kurang dari satu porsi makanan dari produk susu rendah lemak per minggu.

Sedangkan wanita yang mengonsumsi sekurangnya satu porsi makanan dari produk susu tinggi lemak setiap hari dapat menurunkan risiko infertilitas terkait ovulasi sebanyak 27% dibandingkan wanita yang mengonsumsi makanan sejenis dalam jumlah lebih sedikit per minggunya. Hal sebaliknya juga berlaku pada makanan dari susu berlemak tinggi, khususnya susu murni.

Kini dianjurkan agar wanita yang ingin hamil sebaiknya mengganti konsumsi makanan dari susu rendah lemak, seperti susu skim dan yogurt dengan makanan dari susu berlemak tinggi seperti susu murni dan es krim, namun tetap mempertahankan asupan kalori yang normal dan membatasi asupan lemak jenuh untuk mempertahankan kesehatan tubuhnya. Dianjurkan juga agar setelah seorang wanita berhasil hamil, ia sebaiknya kembali mengonsumsi makanan dari susu rendah lemak.